Cari Blog Ini

Rabu, 16 November 2016

Membuat tebing kolam

  • Pertama adalah buat desain atau sketsa terlebih dahulu, sesuaikan antara bangunan rumah dengan bentuk tebing yang akan dibuat.

  • Ada beberapa karakter tebingyaitu vertikal, horizontal, stalaktit/stalakmit dan campuran, biasanya yang sering digunakan adalah jenis campuran.

  • Untuk karakter kolam dibedakan menjadi kolam formal, semi formal, umum dan khusus yang biasanya untuk ikan mahal seperti koi.

  • Rangka bangunan tebing dan kolam harus kuat, hal ini untuk menghindari keretakan bangunan, daerah pinggir pantai memerlukan rangka besi yang lebih rapat karena kondisi tanah labil.

  • Sekecil apapun kolam yang akan dibuat gunakan filter kolam, fungsi filter dapat menjernihkan air dan mengurangi perkembangan lumut serta membuat air tidak menjadi tua atau berwarna hijau.

  • Jangan menggunakan tanaman pinggir kolam yang daunnya mudah rontok.

  • Gunakan tanaman yang menjuntai ke kolam untuk menambah estetika kolam.

  • Untuk tebing disarankan menggunakan bahan alami tanpa cat, hal ini untuk mempertahankan kesan alam di taman.

  • Kedalaman kolam disesuaikan dengan ikan yang dipelihara. Semakin besar ikannya semakin dalam kolamnya.

  • Konstruksi kolam dibuat seefisien mungkin namun kuat, dengan cara cor dengan tensla/kerikil untuk dasar kolam.

  • Usahakan air terus bergerak 24 jam melalui filter, pompa yang terus menerus dinyalakan justru semakin kuat dan awet, karena pompa berada dalam air.

  • Perhatikan masalah pembuangan air untuk pengurasan, juga arah aliran air disekitar kolam dan taman usahakan mengarah ke pembuangan air atau selokan, ini berguna saat musim hujan agar air tidak masuk kerumah.

  • Instalasi listrik buat aman maksimal.

  • Kalau filter tidak terus menerus menyala, kuras kolam periodik.

  • Satu lagi . . . penting, kolam baru jangan masuki ikan, isi dengan air selama 2 minggu, kuraslah lalu isi air lagi dua hari kemudian baru masukkan ikan.
  • Mari kita belajar Dan terus belajar

Mempercantik rumah

Agar tampilan taman bisa lebih cantik perlu dibuatkan beberapa elemen misalnya relief. Bentuk relief ini bisa berbentuk tekstur yang menyerupai tampilan alam di tebing atau hutan maupun sungai dengan air terjun, dimana di dalamnya terdapat ceruk atau lekukan, batuan dan serta tanaman.  

Bentuk relief seperti ini mulai banyak digunakan orang untuk aplikasi taman rumah sekitar duapuluh tahunan yang lalu. Lokasinya bisa memilih taman depan rumah, samping atau taman belakang. Hingga saat ini bentuk relief taman ini masih disukai dan tetap populer. Namun gaya dan desainnya disesuaikan dengan perkembangan desain rumah yang terus berkembang. 

Ketika pertama kali muncul, bentuk tampilan yang ditonjolkan adalah yang berbentuk batu alam tiruan dan ceruk. Namun saat ini jenis relief yang sering digunakan adalah relief yang desainnya lebih sederhana. Karena harus disesuaikan dengan bentuk rumah yang juga sering menggunakan desain minimalis atau modern. 

Lahan yang digunakan untuk membuat relief taman tidak harus luas, karena aplikasinya bisa menyesuaikan dengan luas lahan yang ada dan disesuaikan dengan selera penghuni rumah. Dan selain digunakan untuk taman, relief juga bisa dipakai untuk mempercantik tampilan dinding dan pagar. Yang terpenting adalah nilai estetika dan artistiknya bisa tetap memunculkan kesan yang alami. 

Sekitar tahun 1990, orang banyak menyukai relief taman yang bentuknya seperti tebing atau jurang yang asli. Namun sekarang orang lebih suka dengan gaya yang menggunakan pola-pola geometris seperti kubus atau kotak dan garis. Bahannya juga berbeda karena menggunakan batu tempel atau keramik. Sedangkan waktu dulu bahan yang digunakan adalah semen dan pasir yang dibentuk seperti batu-batuan pada tebing. 

Walau ada perbedaan gaya desain, namun tetap saja manfaat dan fungsinya tetap sama. Demikian pula dengan teknik pembuatannya. Yaitu selalu memunculkan kesan yang natural dan alami. Apalagi jika relief taman ini juga diberi tambahan elemen yang lain seperti kolam ikan, air terjun atau air mancur. Maka karakter alaminya makin kuat. 

Bahan utama yang digunakan untuk membuat relief taman adalah pasir, semen dan batuan. Sedangkan untuk kerangka dan konstruksinya menggunakan besi yang ditata dan disambung menggunakan kawat yang fungsinya sebagai penahan serta penguat. Selain menggunakan besi, relief ini juga bisa memakai batu bata yang ditempelkan pada tembok yang juga menggunakan kawat serta sama-sama diatur dengan metode dan pola khusus. 

Setelah dipasang dengan menggunakan pola yang disesuaikan dengan desain, kerangka besi atau batu bata ini kemudian ditutup dengan adonan semen, pasir dan batu tadi. Cara melakukan penutupannya juga menggunakan pola dan bentuk tertentu hingga bisa bentuknya sesuai dengan desain yang diinginkan. 

Setelah pekerjaan ini selesai, langkah selanjutnya adalah melakulan penempelan batu besar yang digunakan sebagai bahan pelengkap yang dilesakan atau ditanam pada campuran semen, pasir dan batuan tadi. Setelah mengering dan menjadi kuat, proses selanjutnya adalah melakukan pewarnaan atau pengecetan yang dilanjutkan dengan memberi tanaman pada relief terutama pada bagian yang diceruk. Jika proses pembuatan dan penataannya benar, relief ini akan seperti tebing atau jurang yang alami. 

Karena tempat dan media tanamnya terbatas, maka jenis tanaman yang bisa diletakan pada relief ini juga tidak begitu banyak. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah tanaman ini juga harus selaras dengan bentuk relief atau tebing buatan tersebut. Selama ini jenis tanaman yang sering digunakan adalah paku-pakuan. Sedangkan untuk tanaman yang berada di sekitarnya adalah jenis perdu dan tanaman lain yang tidak begitu besar ukurannya seperti palem, kamboja hias dan lain-lain.